Beli vs Sewa Properti, Ini 6 Hal Yang Patut Anda Pertimbangkan!

Beli vs Sewa Properti, Ini 6 Hal Yang Patut Anda Pertimbangkan! - Saat sudah merasa stabil secara finansial, seseorang biasanya mulai mempertimbangkan untuk menempati properti sendiri. Mempunyai properti berupa hunian seperti rumah dianggap sebagai bukti dari kemapanan seseorang. Selain itu, Anda lebih leluasa mengatur kegiatan, terutama saat sudah menikah dan berencana memiliki keturunan.

Beli vs Sewa Properti, Ini 6 Hal Yang Patut Anda Pertimbangkan!

Penurunan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I 2023 yang menyentuh 1,79% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya pada 2,00% (yoy) dianggap memudahkan masyarakat untuk memuluskan niat tersebut. Data ini dihimpun dari hasil Survei Harga Properti Residensial atau SHPR yang diterbitkan Bank Indonesia (BI). Dari segi konsumen sendiri, KPR masih dijadikan fasilitas pembelian properti dengan pangsa pasar mencapai 74,83% dari total pembiayaannya.

Meski begitu, belum semua orang mampu membeli properti sendiri, baik secara tunai maupun kredit. Masih ada yang mempertimbangkan sewa properti yang tarifnya lebih terjangkau. Lalu dari dua pilihan tersebut, manakah opsi yang aman dan memudahkan konsumen dalam prosesnya?

Perbandingan Beli dan Sewa Properti

Di tengah kenaikan harga tanah dan inflasi, minat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal terus meningkat. Hanya saja, Anda perlu bijak memilih rutenya: apakah dengan sewa atau beli langsung.

Maka untuk membantu Anda mempertimbangkannya, berikut adalah poin-poin antara beli vs sewa properti yang dapat disimak.

1. Hak kepemilikan

Dilansir dari Brighton.co.id, hak kepemilikan menjadi salah satu hal yang membedakan proses membeli dan menyewa properti. Ketika membeli rumah, Anda akan menerima sertifikat rumah sebagai bukti kepemilikan. Rumah pun dapat dijadikan tempat tinggal, penginapan, hingga investasi.

Lain cerita saat Anda memutuskan menyewa properti karena keterbatasan bujet atau memerlukan tempat tinggal sementara. Tak ada sertifikat mengingat hunian dimiliki pihak pengelola. Satu-satunya bukti yang Anda pegang adalah kontrak atau perjanjian di antara kedua belah pihak.

Biaya hidup atau tinggal

Mampu membeli rumah sendiri adalah permulaan yang bagus. Namun, apa Anda sudah sanggup membiaya kebutuhan sehari-hari saat tinggal di lingkungan tersebut? Terutama saat pindah ke kota yang biaya hidupnya tinggi dan belum sesuai penghasilan bulanan.

Sementara saat memutuskan menyewa properti, Anda dapat menekan biaya pengeluaran di awal. Dengan catatan, Anda sudah siap melunasi biaya sewa yang telah disepakati. Untuk membantu Anda menghitung, kalkulator seperti www.mortgagecalculator.uk/affordability/ dapat diandalkan.

Beli vs Sewa Properti, Ini 6 Hal Yang Patut Anda Pertimbangkan!

3. Uang tabungan

Tanpa pegangan seperti tabungan, akan sulit bagi Anda untuk menyewa, apalagi menyewa properti. Pasalnya, akan ada biaya-biaya tak terduga yang dikeluarkan. Antisipasi kenaikan harga tanah serta biaya lainnya akan semakin optimal saat ada tabungan yang diandalkan.

Menurut Forbes.com, Anda perlu menyiapkan tabungan dengan jumlah setara enam bulan gaji tetap. Namun, akan lebih baik kalau jumlah tabungan sama dengan penghasilan selama delapan sampai 12 bulan. Terutama kalau kondisi perekonomian belum pulih sepenuhnya.

4. Kredit dan investasi

Sudah merasa mampu mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR)? Anda sebaiknya cek dulu skor kredit yang menjadi salah satu penilaian. Faktor kredit barangkali tak akan memberatkan Anda yang memilih sewa properti, tetapi tetap perlu diperhitungkan seandainya nanti Anda mampu beli rumah.

Begitu juga saat niat berinvestasi, membeli rumah adalah opsi yang disarankan, mengingat Anda memegang sertifikat kepemilikan properti tersebut. Jika baru menyewa, Anda tak bisa leluasa untuk menjadikannya utang produktif atau passive income.

5. Gaya hidup

Kenali baik-baik gaya hidup yang Anda jalani. Jika Anda tipe orang yang gemar traveling atau mempunyai pekerjaan yang menuntut untuk berpindah tempat, sewa properti adalah pilihan tepat. Prosesnya yang praktis memungkinkan Anda pindah dari satu tempat ke tempat berikutnya.

Sementara Anda yang yakin akan menetap di sebuah kota atau daerah, membeli rumah lebih direkomendasikan. Memang prosesnya tak selalu cepat, tetapi Anda akan mendapatkan jaminan tinggal hingga investasi menjanjikan kalau rumah berdiri di lokasi yang strategis.

6. Risiko yang ditanggung

Baik membeli maupun menyewa properti memiliki risiko yang perlu Anda antisipasi. Ketika beli rumah, Anda harus siap menyiapkan biaya besar dan melunasi cicilan saat mengambil jalur kredit. Belum lagi biaya lain seperti perawatan yang akan memastikan rumah nyaman ditempati.

Sewa properti mempunyai risiko yang berkaitan dengan pihak pengelola maupun penghuni atau tetangga lain. Dalam beberapa kasus, Anda dapat diminta meninggalkan hunian (misalnya pengelola memutuskan menjual rumah). Kenaikan tarif sewa adalah risiko lain yang patut Anda waspadai.

Jika ditarik kesimpulannya, membeli rumah lebih cocok untuk orang-orang yang stabil dan mapan secara finansial. Terutama bagi Anda yang ingin menetap di satu lokasi dalam waktu lama. Berbeda kalau Anda sedang butuh tempat tinggal sementara atau senang berpindah lokasi, sewa properti adalah opsi yang sebaiknya dipertimbangkan.

Semoga Anda mendapatkan properti nyaman dan aman!

Referensi artikel:

https://www.forbes.com/advisor/mortgages/real-estate/to-rent-or-buy-making-a-smart-real-estate-decision/
https://www.brighton.co.id/about/articles-all/beli-rumah-vs-sewa-rumah-keuntungan-dan-kekurangannya
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2513023.aspx
https://www.bloomberg.com/news/newsletters/2022-10-27/should-i-rent-or-buy-changes-in-the-housing-market-muddle-consumers-choices 

Posting Komentar untuk "Beli vs Sewa Properti, Ini 6 Hal Yang Patut Anda Pertimbangkan!"