Medan Berlumpur Pendakian Gunung Sibuatan : Part 2

Pendakian Gunung Sibuatan
Sebelum baca yang ini, baca dulu deh yang ini >>Medan Berlumpur Mewarnai Pendakian Gunung Sibuatan : Part 1<< Kini lanjut ke cerita sebelumnya dimana kami sudah berada di Shelter 4, dimana lumpur semakin tebal, celana pun penuh dengan lumpur. Dengan penuh semangat kami pun melanjutkan pendakian menuju ke Shelter 5. Kabut kian menyelimuti, membuat kami harus cepat segera sampai di atas dan mendirikan tenda, namun apa daya, gadis satu ini, yaitu si Iyah, sudah hampir nyerah, karena rasa capeknya, namun ia kembali bangkit untuk mencapai kepuncak, dengan dibantu oleh Yuha dan Eko untuk membawa Ranselnya yang lumayan berat itu.. Hampir mendekati shelter 5, jalur pendakian semakin terasa kemiringannya. Lumpur dan udara dingin membuat badan semakin tak kuat. Adit dan Basri sudah sampai terlebih dahulu di Camping Ground yaitu shelter 5 dan mereka pun sudah siap mendirikan tenda, sementara aku, Iyah, Yuha dan Eko masih berjuang untuk sampai di atas dengan sisa-sisa tenaga yang ada.
Pendakian Gunung Sibuatan
Pukul 19.00 Wib, akhirnya kami bisa juga sampai di Shelter 5, namun cuaca kurang bersahabat, selain sudah gelap ditambah kabut dan hujan. Sebagian Teman pun sudah tak kuasa melawan rasa dingin dan mereka pun segera berganti baju dan memasuki tenda, tinggal aku dan Yuha masih berada di Luar tenda untuk merapikan tenda serta memasak Bubur Instan untuk hidangan ala kadarnya buat makan malam itu. Sementara aku pun suda tak kuasa untuk diluar, dan bergegas berganti pakaian dan mengahangatkan diri didalam tenda. Karena hujan, tas yang dibawa pun basah, otomatis, sleeping bag pun lembab, menambah dinginnya malam itu dan membuatku tak bisa tidur, kalau sudah begini berharap pagi segera datang dan matahari segera memberikan kehangatannya. Beruntung malam itu, bisa melewati dinginnya udara Puncak Sibuatan, sehingga pagi tiba aku bisa membuka mata untuk melihat indahnya dunia dari Puncak Sibuatan. 
Puncak Gunung Sibuatan
Pagi yang cerah, Matahari pagi pun menyambut kami, Sebuah Sunrise yang membuat mata selalu kagum akan keindahan Alam Indonesia ini. Pagi itu sangat cerah, Danau Toba kelihatan jelas dari Puncak Sibuatan Ini, rumah-rumah, ladang-ladang juga terlihat diatas Gunung Sibuatan Ini. Pagi itu Tepat hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 70 Tahun. Pada Pendaki lain pun sibuk mempersiapkan bendera serta tulisan untuk mengucapkan Hari Kemerdekaan R.I ke 70 tahun dari Puncak Gunung Sibuatan. Berfoto bersama para sahabat, merayakan 17an sambil menikmati pemandangan yang luar biasa ini. Meskipun matahari telah bersinar begitu terang, namun angin masih berhembus kencang dan membuat udara sekitar begitu dingin.
Pemandangan Sekitar Gunung Sibuatan
Tempat tenda berdiri, di sebuah Shelter 5, lumpur masih mewarnai disini., Niat awal sih, pengen berjalan lagi menuju ke Pilar Sibuatan, namun kami mengurungkan niat itu, karena jalan becek, dan pilar cukup jauh sekitar 1 jam dari Camping Ground. Sebab kami juga harus beres-beres melipat kembali tenda dan segera mungkin untuk kembali turun dari Gunung Sibuatan, mengingat perjalanan turun juga terasa jauh. Selesai melipat semua tenda dan kembali packing, kami bersiap untuk turun, namun sebelumnya berfoto bareng dulu lah ya,, hahahha.. Jam 10 pagi juga GEMPARI mengajak semua pendaki untuk upacara 17 Agustus sejenak di Puncak Gunung Sibuatan ini.
Puncak Gunung SibuatanBeruntung saya menggunakan Sepatu, karena medan berlumpur saat mendaki membuat sandal teman lain pada putus, seperti eko yang harus menuruni Gunung Sibuatan ini tanpa alas kaki, alias ceker ayam. Meskipun tidak seberat saat mendaki, tapi untuk turun dari Gunung Sibuatan juga cukup melelahkan, kami juga banyak melakukan istirahat. Tapi kami juga harus bergerak cepat untuk turun sebelum gelap malam tiba. Alhamdulilah kami bisa sampai di Pintu Rimba pukul 17.30 Wib, kami menghabiskan waktu turun selama kurang lebih 7 jam lamanya.
Pintu Rimba Sibuatan
Di Pintu Rimba terdapat aliran sungai kecil, disitulah kita bisa mandi, serta membersihkan diri serta peralatan camping yang telah digunakan. Sekitar jam 18.00 Wib kami bergegas kembali untuk ke posko pengecekan Logistik, di pos ini seluruh sampah akan dicek, jika sampah ada yang kurang maka akan dikenakan denda. Nah, biar tidak kena denda, logistik yang dicek pada saat pendakian, sampahnya dikumpulkan dalam satu plastik dan jangan sampai kececer. Denda bisa berupa uang menurut peraturan, atau dapat di selesaikan dengan berupa hukuman seperti push up, tergantung kebijakan di lapangan.
Bukit Sipiso-piso
Bukit Sipiso-piso terlihat dari Pos Pengecekan Logistik
Setelah beres pengecekan sampah, kami pun bergegas ke Pos Registrasi kembali untuk mengambil KTP yang ditahan sebagai jaminan. setelah semua beres, kami pun langsung segera pulang menuju Medan, kerumah masing-masing. Ini sebuah pendakian yang cukup berat buat saya pribadi. Pendakian selama 12 jam dengan medan berlumpur. Disarankan buat pendaki khususnya pemula bagi saya, enaknya itu mendaki Gunung Sibuatan di Musim Panas, seperti bulan Februari - Juni. Sehingga Trek yang dilalui tidak begitu berat.
Gunung Sinabung dari Puncak Sibuatan
Gunung Sinabung Terlihat Jelas dari Puncak Gunung Sibuatan
Tips Mendaki Gunung Sibuatan : 

  • Mesti pakek sepatu,
  • Pendakian ditutup pada jam 13:00 wib setiap hari; lewat dari jam segitu, terpaksa start besok pagi 
  • Hati-hati terhadap jalan bercabang saat turun, bisa nyasar ke jalur pendakian yang lama 
  • Pendaki harus memenuhi standar pendakian yang ditetapkan gempari, cth (sepatu, p3k, survival kit, manajemen sampah, Tenda, Kompor dan lainnya) 
  • Setiap potongan sampah kalian akan dihitung, jika ada kekurangan saat di rekap akan di DENDA.
Demikianlah sedikit cerita tentang Medan Berlumpur Mewarnai Pendakian Gunung Sibuatan, semoga informasi dalam tulisan bisa bermanfaat..^_^..

17 komentar untuk "Medan Berlumpur Pendakian Gunung Sibuatan : Part 2"

  1. Wew... view puncak Sinabungnya cakep ! Tapi aku ga sanggup disuruh mendaki gunung... nanjak-nanjak gitu bikin sesak napas.. hahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya,,, emang lelah kak,, tapi seru kok kak,,, :)

      Hapus
  2. 7 jam turun, boleh gelinding gk rud? hjahahah

    BalasHapus
  3. Jadi ingat saat pendakian setahun lalu..tp belum puas..karena gak bisa sampai ke pilar nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama bang,, awak pun belum sampek pilar, yok kesana lagi kita..:)

      Hapus
  4. NGIRIIIIIII!!!! *buru-buru nikah biar bisa daki lagi*

    BalasHapus
  5. bikin susah keknya bawa si iyah itu ya. akhirnya ciye yang udah naik sibuatan. gunung mana lagi yang mau di taklukkan min?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulilah yahh,, Hmm,,gunung mana lagi ya,, nantikan aja deh perjalanan selanjutnya,,:)

      Hapus
  6. Keren...
    Kita malah baru mau mulai hari ini. Yang katanya cuaca ekstrim di bulan2 ini.
    Kapan lagi bisa main becek. Ada yg mau join..???..Hihihi...

    Salam Lestari...!!!

    #SumutJourney #TriPODMedan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perbanyak Logistik aja bang,,, Khusunya air,, Sukses bang pendakiannya.. :)

      Hapus
  7. lihat posting abang, saya seperti Nostalgia, waktu itu itu 17/08/2015 kami summit ke sana. makan waktu 8 jam, yang paling panjang tracknya dari shelter 3 ke 4. segala jurus dikeluarkan demi gunung yang satu ini, berasa "kok Gak Sampe2 ya?", Sesampai di puncak tidak ada waktu buat istirahat. dirikan tenda pun ditemani oleh badai kabut yang dinginya "brrrrrrrrrrrrhh". insyaAllah tanggal 17/08/2016 mendatang kami napak tilas kesana lagi. mudah2 bang Rudi gak "Kapok" ya, hahaha

    FYI :
    1. mesti pakek sepatu,
    2. pendakian ditutup pada jam 13:00 wib setiap hari; lewat dari jam segitu, terpaksa start besok pagi;
    2. hati2 terhadap jalan bercabang saat turun, bisa nyasar ke jalur pendakian yang lama (pengalaman pribadi nyasar ke 1,5 jam kesasar sendirian);
    3. pendaki harus memenuhi standar pendakian yang ditetapkan gempari, cth (sepatu, p3k, survival kit, manajemen sampah)
    4. setiap potongan sampah kalian akan dihitung, jika ada kekurangan saat di rekap akan di DENDA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh,, mungkin saat mendaki kita sudah saling sapa kali ya,, heheh tapi belum kenal saat itu,, Pengen kesana lagi sih bang, tapi belum tau kapan nih,, :D

      terima kasih informasi tambahannya ya bang,, :)

      Hapus
  8. Jadi inget tahun lalu..26 maret 2016..
    6 org wanita... Dgn 6 org rangger... Kami berangkat malah jam 13.30 wib..sampe jam 12 malam... 10 jam kira2...dan pulang memakan waktu 5 jam..
    Klo ada mau mendaki2 lagi..
    Jgn ngaku cewek tangguh klo belum naklukin gunung sibuatan.. Hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah hebat berarti mbak nya nih,, wanita tangguh.. :)

      Hapus
  9. Sebagai orang yg awam dengan pendakian gunung, artikel ini cukup informatif dan aktual. Bahkan membuat saya ingin coba naik gunung. Terima kasih ya.

    BalasHapus

# Silahkan Anda Berkomentar dengan Baik dan Sopan
# Pesan dilarang Mengandung SARA dan Spam
# Terima Kasih Telah berkunjung di MedanWisata.Com